Pulau Bali memang menyimpan banyak sejarah negara ini. Satu di antaranya adalah Banjar Baleagung, di Kabupaten Singaraja. Tempat itu rupanya amat berpengaruh dalam perjalanan hidup presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno. Di lingkungan itu, ibunda Bung Karno (BK), Ni Nyoman Rai Srimben lahir dan dibesarkan, hingga akhirnya berjodoh dengan seorang guru asal Pulau Jawa, Raden Sukemi Sosrodihardjo.

Kompleks Banjar Baleagung tersebut terdiri dari Pura Baleagung, tempat suci Mrajan dan rumah-rumah dari sanak keluarga besar Baleagung. Areal itu dihuni sekitar 115 kepala keluarga. Sejak beberapa abad lampau, keluarga besar keturunan Jero Mangku mulai menghuni kompleks ini.

Lantas tersebutlah nama I Nyoman Pasek, keturunan keempat keluarga Baleagung. Dia mempunyai dua istri. Satu di antaranya adalah Ni Made Liran, yang dikaruniai dua anak bernama Ni Nyoman Rai Srimben dan Made Pasek. Istri Nyoman Pasek lainnya adalah Ni Sukanyeri, yang dikaruniai Ni Made Payas.

Di lingkungan Baleagung sendiri, Rai Srimben bersama Made Pasek selalu menari tari Rejang dalam upacara keagamaan yang kerap diselenggarakan di pura. Sehari-hari, keduanya sibuk menenun di satu bagian bangunan kompleks.

Halaman sejarah berikutnya datang dari sebuah sekolah rakyat di Singaraja -yang dibangun Belanda- di tahun 1880. Lantaran membutuhkan seorang guru, didatangkanlah guru dari Jawa, yang belakangan diketahui bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo.

Menurut Juru Bicara Keluarga Baleagung Ida Pandita Mpu Kertha Warsa Nawa Putra, Sukemi kerap terlihat datang ke pura. "Dia memiliki suatu keistimewaan di dalam dirinya," kata Kertha, sambil menerawang, mengingat masa itu. Bahkan setelah 14 tahun di Singaraja, tambah Kertha, Sukemi yang juga selalu berhubungan dengan seluruh keluarga Baleagung, mengaku mencari pasangan hidup. Sukemi memilih Rai Srimben.

Sebenarnya, dalam adat Bali, bila seorang gadis memilih pasangan hidup yang berasal dari suku lain, dia bakal dicoret dari keluarga. Bahkan perempuan itu mesti mengikuti suaminya, keluar dari lingkungan keluarga. Ni Nyoman Rai Srimben tampaknya juga menaruh hati pada Sukemi. Dia menerima pinangan, dan menikah pada tahun 1896, dan pindah ke Surabaya. "Di Blitar, lahirlah Sukarno pada tahun 1901," kata Kertha, penuh keyakinan.

Keluarga Sukemi yang tinggal di Blitar, Jawa Timur, tetap memegang teguh tali silaturahmi dengan keluarga Baleagung. Bahkan langkah menjalin hubungan mesra itu juga dilakukan putra mereka, Sukarno, setelah menjadi presiden pertama RI. Terkadang, BK pun mengundang keluarga Baleagung datang ke Istana Tampaksiring atau bahkan ke Blitar.

Pada suatu kesempatan di tahun 1958, Sukarno mendobrak adat Bali. Dia menyatakan kepada umum bahwa ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Nama ini kontan disetujui keluarga Baleagung, yang sebenarnya mengetahui bahwa Rai Srimben tak boleh menyandang gelar setinggi itu. Namun, dengan pertimbangan hak prerogatif presiden, keputusan tadi diamini. Mereka juga mengukuhkan bahwa Sukarno adalah Ahli Prasasti dan mengikuti Bisame yang berlaku dalam adat Bali.
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

1 comments:

  1. Sekarang Telah Hadir LIVECASINO338
    CASINO dengan live dealer yang cantik-cantik untuk menemani anda
    Livecasino338 merupakan Agen resmi dari Sbobet Live Casino aman dan Terpercaya.
    Online 24 jam

    Promo untuk saat ini:
    ~ Bonus Deposit Pertama 10%
    ~ Bonus Rollingan Casino 1% (all product)
    ~ Bonus Referral 3%

    1 User id Untuk Semua permainan
    ~ Baccarat
    ~ Roulette
    ~ Sicbo
    ~ Dragon Tiger
    ~ Slot Game
    ~ Sabung Ayam

    Contact US
    WA : +855965922558
    BBM : 2AD88032
    NO HP : +855965922558
    Register : www.livecasino338.com

    ReplyDelete

 
Top